MODEL KOMUNIKASI 50/50, atau 100 %. ANDA YANG MANA?

Ketika melakukan penilaian kinerja kepada bawahannya, seorang manajer memberikan nilai C untuk tugas dan tanggung jawab tertentu dari sang anak buah. "Kamu berulang-ulang melakukan kesalahan yang tidak perlu. Kamu harus belajar untuk mendengar dengan lebih baik lagi", begitu komentar dan nasihat dari sang manajer kepada bawahannya.

Disadari atau tidak sang manajer menggunakan model komunikasi tanggung jawab 50/50. Model komunikasi ini terjadi ketika Anda melakukan bagian Anda dan mengharapkan orang lain melakukan bagian mereka. Menurut Anda, Anda sudah memberikan informasi yang lengkap. Anda sudah melakukan instruksi yang jelas. Selanjutnya, (menurut Anda) orang lainlah, anak buahlah, atau siapapun lah yang harus melakukan bagian mereka. Jika terjadi suatu kesalahan, itu kesalahan mereka bukan kesalahan Anda. Benarkah? Komunikasi model tanggung jawab 50/50 mungkin terkesan rasional namun pada dasarnya tidak efektif dan tidak menghasilkan apa-apa. Ini adalah suatu pendekatan yang bersifat kondisional transaksional, sebuah pendekatan "jika...maka". "Jika Anda melakukan hal itu maka saya akan melakukan...".   Anda hanya bergantung kepada orang lain atau apa yang orang lain lakukan. Pertanyaannya adalah apa yang terjadi jika orang lain tidak melakukan bagian mereka atau tidak mengambil tanggung jawab terhadap hasil yang diharapkan? Menunggu dan mengharapkan orang lain melakukan sesuatu hanya menghasilkan perasaan lemah (powerless), juga memunculkan berbagai konsdisi psikologis seperti marah, kecewa, kesal bahkan frustasi. 

Model komunikasi tanggung jawab 100 % adalah model komunikasi yang bertanggung jawab secara utuh. Ia penuh kekuatan (powerful) yang mampu menghasilkan daya dorong serta daya gerak, yang menginspirasi tindakan dari orang lain. Model ini keluar dari pola pikir akan rasa kepemilikan yang tinggi. (Sense of ownership). Jika Anda memilih untuk menggunakan model komunikasi tanggung jawab 100 % maka Anda tidak lagi perlu 'bersembunyi' di balik kata dan kalimat seperti, "Kamu harus mendengar lebih baik lagi..." 

Persoalannya terletak pada, bukan mereka yang harus mendengar dengan lebih baik lagi, namun, Andalah yang harus berkomunikasi dengan lebih efektif lagi. 

Tanggung jawab sepenuhnya terletak di tangan Anda yang memberi dampak pada bagaimana orang lain memberi respon pada pesan yang Anda sampaikan. Komunikasi yang bertanggung jawab artinya Anda bertanggung jawab 100 % atas dampak dari setiap kata dan kalimat yang Anda komunikasikan kepada orang lain.

Model komunikasi 100 % bertanggung jawab berarti;
  • Memilih untuk menjadi PEMILIK (Owner) dari setiap hal yang Anda katakan dan lakukan.
  • Mengambil tanggung jawab (bukan menyalahkan) terhadap dampak dan terhadap mereka (orang) yang Anda pimpin.
  • Memusatkan perhatian (fokus) pada apa yang bisa Anda kerjakan, bukan menunggu tindakan dan respon orang lain.

Marilah kita menjadi pemimpin yang 100 % bertanggung jawab.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PETA PERJALANAN SANG KOMUNIKATOR

POLA PIKIR dan PERILAKU